Ibu..
Semurka itukah engkau padaku, sehingga apa yang aku lakukan selalu salah dimatamu?
Ibu..
Seburuk inikah aku dalam benakmu, sampai tak satu kalipun aku benar dihadapanmu?
Ibu..
Sampai kapankah rasa ini terus menusukku, mencabik setiap pongkahan hati yang kini sudah mulai tak utuh lagi?
Ibu..
Aku pun ingin bahagia. Bukan oleh kekayaan, tapi cukup dengan satu pelukan hangat dari kedua tanganmu..
Ibu..
Apakah engkau tau, air mata yang kini mengalir adalah bentuk kerinduanku atas belaianmu?
Ibu..
Aku bahkan lupa, kapan terakhir kalinya kedua tanganmu membelai dan memelukku..
Ibu..
Maafkan aku, jika hingga saat ini aku masih belum bisa membahagiakanmu. Maafkan aku, jika hingga detik ini aku belum mampu menjadi anak yang baik bagimu. Maafkan aku Ibu..
Sesungguhnya hati ini ingin membahagiakanmu. Namun entah mengapa, yang tergambar hanyalah kesalahanku dimatamu. Maafkan anakmu yang belum sanggup menjadi yang terbaik..
Ibu..
Aku rindu.. Bahkan sangat merindu..
Satu pelukan hangat, sebelum engkau melepas kepergianku..
No comments:
Post a Comment