Saturday, 22 March 2014

Segurat Kerinduan

Aku hanya bisa menatapnya. Menyapu bersih apa yang ada dihadapanku. Indah. Namun tak seindah ruang hati ini. Ada yang kosong disana, seakan kehilangan. Seakan merindukan sesuatu.

Jingga itu berangsur menguasai angkasa. Setiap sudutnya terlihat menawan. Berpadu dengan biru yang menjadikannya violet. Dan aku masih disini. Diantara rasa yang aku sendiri tak mengerti. Mungkinkah rindu, atau hanya sekedar kagum. Yang pasti rasa ini membuatku sesak dan meneteskan air mata.

Entah dimana kamu berada. Entah apa yang sedang kamu lakukan. Aku hanya ingin tau kabarmu. Aku hanya ingin mendengar suaramu. Salahkah aku jika semua itu menjadi kerinduanku? Salahkah aku, jika senja selalu mengingatkanku padamu? Pada satu janji yang kita sebut Takdir. Pada satu harapan yang kita namai Kerinduan.

Sadarkanlah aku jika jingga menyeretku pada kenangan bersamamu. Sentuh wajahku, jika aku mulai berangan itu menjadi nyata. Sama seperti dulu, saat kau memelukku diantara jingga. Menyebutnya cinta dan membawanya dalam doa.

Aku rindu. Dan aku benar-benar rindu. Satu kenangan yang tercipta begitu saja. Tanpa rencana. Tanpa persiapan. Tanpa sebuah tempat. Dan kini, kenangan itulah yang menguasai waktu. Menjadikannya raja dalam wadah bernama Hati.

No comments:

Post a Comment