"Haii... "
Rasanya ingin menyapamu dengan kata sederhana itu. Berbagi mentari dan bermain embun pagi diantara kicauan burung pipit. Menikmati segarnya udara yang telah disediakan Tuhan. Bersyukur bersama, lalu kemudian mulai menata apa yang akan lebih dulu menjadi prioritas.
Namun rasanya lebih baik kuurungkan. Bukan aku tak rindu, hanya saja terlalu pagi untuk mencoba masuk kedalam harimu. Aku tak ingin mengganggumu secepat ini. Tak ingin membuatmu sulit membagi waktu hanya karena beberapa ajakanku untuk menikmati pagi.
Aku kehabisan akal untuk mencari celah diantara rutinitasmu. Diantara bagian - bagian kesibukkanmu. Juga dalam beberapa daftar impianmu.
Aku memilih diam. Memperhatikanmu dari kejauhan. Dari tempatku berada saat ini. Memulai sesuatu yang kusebut waktu terindah.
Memahamimu menjadi sebuah pelajaran yang ingin aku ulang setiap waktunya. Membuatmu tertawa diantara kesibukkanmu adalah materi dasar dalam daftar pelajaranku.
Sederhana...
Aku hanya ingin menjadi alasanmu tertawa. Bahagia dalam setiap waktumu.
Tidak...
Aku tak akan menggeser posisi siapapun dihatimu. Aku pun tak akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku hanya memerlukan sedikit ruang dihati dan pikiranmu. Membuatmu mengerti bahwa sahabat itu ada. Menjadikanmu tak sendiri, karena kita bersama. Dan berbagi mimpi, lalu mewujudkannya dengan saling menopang.
Sederhana bukan...
Sebuah keinginan yang tak pernah dapat terucap namun akan selalu ada dan nyata disetiap waktumu.
Teruntuk,
Sahabatku
No comments:
Post a Comment