Berjalan dalam heningnya malam. Bersama rintik hujan yang mencoba untuk menemaniku. Rasanya terlalu rapuh jika harus berlari. Aku tak mengerti perasaan apa ini. Hanya saja rasanya terlalu sakit.
Hey kamu,
Entah siapa yang kumaksud. Namun rasanya kamu tak asing bagiku. Setidaknya dalam imajiku, kamu hidup.
Aku tertahan dalam ketidakberdayaanku. Aku terhenti dalam ketidakmampuanku. Aku menyerah atas rasa yang tak kumengerti.
Bisakah kau ada disini?
Sejenak menemaniku malam ini.
Hanya sekedar duduk bersama dan merasakan lembutnya sentuhan angin selepas hujan.
Apa kamu tahu hatiku?
Ya, kamu yang entah ada dimana saat ini
Seseorang yang aku pun tak tahu siapa itu
Hanya saja, sosoknya begitu nyata dalam pikiranku.
Begitu lembut membelaiku.
Dan begitu hangat saat memelukku.
Apakah aku terlalu banyak bermimpi?
Ataukah aku sudah gila?
Dalam kesendirian kau hadir menyapa imajiku.
Dalam kesepian, kau datang memelukku
Aku tak mengerti semua ini. Rasanya begitu berulang. Lagi dan lagi. Terus menerus terjadi dalam hari-hariku.
Aku lelah.
Rasanya hanya ingin tertidur dalam hamparan tanah yang lapang. Dimana aku dapat melihat langit dan bintang tanpa terhalang apapun. Dimana aku dapat merasakan tetesan rintik air hujan tanpa merasa takut kedinginan. Dan dimana aku bisa merasakan sentuhan angin selepas hujan reda. Semua itu sangat menyenangkan bagiku. Ya, bagiku yang saat ini hanya menyukai kesendirian. Berteman alunan nada, dan juga udara yang seakan pergi meninggalkanku dalam kesesakkan.
Aku ingin itu.
Aku benar-benar ingin itu.
Izinkan aku berada dalam imajiku sekali saja
Merasa bahagia, tanpa harus terbangun dalam nyata kesendirianku.
No comments:
Post a Comment