Tuesday 22 October 2013

BERSIAPLAH.. 2015

Tulisan ini saya dapatkan dari seseorang yang sangat saya Hormati. Jika setelah membaca ini, ada banyak pertanyaan hendaklah kita berfikir positive. Ambil Hikmah dan segi positive nya saja. Demi siapa? Demi kehidupan kita yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 


"Saudara saudara, dua atau tiga tahun yang lalu saya diberi sebuah penglihatan. Tampak sebuah gunung, namun di atas gunung itu terdapat angka 2015 dan dibawahnya saya melihat banyak orang berlari-lari dengan sangat ketakutan dan Nampak seperti tanpa arah tujuan.

                Lalu, saya berdoa, berseru kepada Tuhan. “Tuhan, mengapa ini terjadi? Apa maksud Tuhan dengan semua ini?” lalu dalam hati saya ada sebuah suara yang mengatakan “Aku akan mengijinkan bencana besar menimpa bangsa ini, karena sudah tidak ada lagi kasih di bangsa ini.”

                Semenjak saya menerima penglihatan itu, hingga saat ini saya hanya berani bercerita kepada keluarga dan beberapa teman saya. Namun, saya selalu mengamati perkembangan yang terjadi dari hari ke hari dan sampai pada saat ini apa yang dikatakan Tuhan benar adanya.

                Orang melakukan korupsi seperti seorang pahlawan yang pulang dengan kemenangan. Mereka bersuka seolah mereka bangga telah melakukan korupsi. Tawuran dimana-mana, perampokan merajalela, pembuhan dimana mana. Orang dewasa berbuat jahat, anak anak melakukan kejahatan, bahkan ada satu kejahatan yang benar benar membuat kita sedih, ibu ibu rela menjual bayinya. Ibu yang seharusnya menjaga dan melindungi serta mengasihi buah hatinya malah dia sendiri yang rela menjualnya.

                Maka, menurut saya wajar bila Tuhan mengijinkan bencana besar terjadi di bangsa ini. Dimana ada bencana pasti ada kematian saudara saudara. Saya menulis ini karna saya mengasihi anda semua. Saudara boleh percaya dan jika saudara tidak percaya juga diperbolehkan, saya ingin mengajak kepada saudara saudara semua, mari kita intropeksi diri kita dan perhtikan sekeliling kita. Masih adakah kasih yang sempurna di hati kita dan mereka?

                Prinsip hidup, bukan saat aku datang ke dunia ini yang aku takutkan, tapi saat aku kembali dari dunia ini yang aku sangat aku takutkan. Karena sebesar-besarnya kesusahan di dunia ini lebih besar kesusahan disaat kita menghadap Tuhan. Sesenang senangnya kita di dunia ini lebih senang disaat kita menghadap Tuhan."

Thursday 17 October 2013

Izinkanku

Bolehkan aku pinjam senyumanmu sebentar saja,
sebelum aku terlelap dalam tidur panjangku

atau aku pinjam matamu,
agar aku mengerti apa itu Harapan yang Baru

Jika tidak, bisakah kau pinjamkan Bahumu sebentar saja

Karna aku tahu, semua tidak mudah
melewati setiap perjuangan tanpa semangat

Walau aku yakin kau mampu,
Hanya saja ada tangis tanpa suara disana

Disela Perjuanganmu yang tak pernah mereka tahu, Betapa Beratnya itu..

Ia Berada Sangat DEKAT

Saat kita mulai takut menutup mata, Kematian seakan membayangi
Banyak perkara yang tak terselesaikan, atau mungkin tertunda hingga entah sampai kapan

Bila tiba nafas berada dihujung hela, siapkah kita menghadap dunia yang baru

Mungkin berakhir sudah detak jantung dalam perjalanan
atau mungkin terhenti dan tak mungkin kembali

Jalan yang sudah ditapaki
akan menjadi satu kenangan dalam hidup yang tak mungkin terulang

Kematian
Ia berada sangat dekat, bahkan ada diantara hela nafas
namun mengapa terasa jauh, sangat jauh ketika kita melakukan kesalahan

Kematian
Siapkah kita menyambut dunia yang baru
dimana yang ada hanyalah awal perjalanan atas akhir dari langkah terdahulu

Air mata menjadi pengiring kepergian
isak tangis seakan mewarnai langkah yang baru

Kematian
Aku hanya ingin menyambutnya dengan senyuman
Dengan langkah kaki di Dunia yang Baru..