Sunday 22 June 2014

Terimakasih, untuk Naskah Terindah

Ketika apa yang kita harapkan hanya menyisakan kecewa, sedih dan air mata, lalu apa yang kita anggap sewajarnya menjadi satu hal yang dipermasalahkan, apalagi yang bisa kita lakukan selain Berdoa. Berbicara tentang semua kekecewaan yang ada. Mengadu atas rasa perih yang tengah bertamu. Dan menangis sepuasnya tanpa harus takut terlihat lemah.

Terkadang kesedihan dan kekecewaan adalah salah satu cara Tuhan untuk menyadarkan kita bahwa Ia selalu ada untuk kita, walau tak jarang ketika bahagia kita lupa bahwa seharusnya ucapan terimakasih pertama kali adalah milik-Nya.

Tak kupungkiri, naskah-Mu terlalu sulit untuk kuperankan. Dan skenario-Mu terlalu indah untuk sebuah air mata saat ini. Tapi aku manusia biasa, yang sering terluka hanya karna cinta. Yang selalu menangis, saat kecewa mulai menggoda. Dan kemudian berpaling, jika bahagia Kau sajikan begitu istimewa.

Masihkan maaf itu tersedia untukku? Dan layakkah aku jika harus menangis dalam peluk-Mu?

Namun kecewa begitu sakit. Ingin rasanya selalu berfikir positive. Tentang dia, tentang-Mu, juga tentang skenario hidupku. Maaf jika aku terlalu munafik. Maaf jika aku terlalu hina untuk kembali.

Tapi saat ini aku tau, Kau memelukku dengan Kasih-Mu. Kau menghiburku, dengan sukacita yang Kau berikan dengan cuma-cuma. Dan Kau usap air mataku lalu berkata "kau ciptaan terindah-Ku". Masih pantaskan air mata ini menetes hanya karna sebuah luka? Aku rasa Kau telah lebih dulu membalut luka itu sebelum menghiburku. Karna kurasa damai saat dekat dengan-Mu.

Ajar aku untuk terus bersabar. Menantikan janji yang Kau ucapkan untukku. Menunggu waktu, yang Kau bilang "Akan tiba saatnya". Dan Menikmati proses, yang dengan sendirinya akan membuatku semakin dekat dengan-Mu.

Terimakasih untuk segalanya. Untuk setiap naskah yang kuperankan. Untuk skenario yang indah, yang kadang kucaci lebih dulu. Terimakasih,, untuk setiap air mata yang membuatku semakin dekat dengan-Mu. Juga tentang kehidupan yang Kau percayakan untuk kujalani hingga saat ini. Terimakasih :)

Monday 16 June 2014

Bahagiaku, sangat Sederhana

Bahagiaku, Sederhana..
Ketika aku membuka mata,
Sapaan lembut darimu menjadi awal hariku

Bahagiaku, Sederhana..
Saat aku merasa rapuh,
Tak percaya akan sebuah cinta,
Kau hadir mengubahnya menjadi senyuman

Bahagiaku, Sederhana..
Sesederhana rasa yang kini hadir,
Memenuhi setiap ruang hati dengan cinta

Dulu, kukira kau adalah Pelangi
Yang datang dengan sejuta keindahan,
Dan perlahan hilang tapi pasti

Tapi kini, aku mengerti
Kau bukanlah Pelangi, mungkin mentari
Yang terlihat sederhana,
Namun sanggup mencairkan hatiku

Tuhan, inikah bahagiaku..
Sesederhana inikah Kebahagiaan itu

Kuharap semua bukan karna aku ataupun dia,
Tetapi karna Kasih-Mu yang mempertemukan kita dalam satu Kebahagiaan..

Jaga dia Tuhan, jaga hatinya
Jaga Keimanannya,
Juga tambahkan cintanya pada-Mu,
Melebihi cintanya padaku..

Aku menyayanginya,
Aku mengasihinya,
Bahkan mungkin aku mencintainya,

Jaga hati kami Tuhan,
agar tetap kudus dihadapan-Mu
Agar jalinan ini sesuai dengan kehendak-Mu

Yang tulus, dan abadi..
Yang kudus, dan tak bercela..
Yang terjalin, dan berakhir dialtar suci..

Saturday 14 June 2014

Proses ini Kuberi Nama Bahagia

Tak pernah aku sangka, semua akan seperti ini. Dia datang menawarkan kebahagiaan. Sesaat, namun terlihat berbalik dan melangkah pergi. Membawa kembali semua harap yang awalnya kujatuhkan padanya. Terdiam, dan hanya mampu menatap belakang tubuhnya yang samar kemudian menghilang.

Seperti pelangi, yang hadir dengan sejuta keindahaan. Namun akan menghilang secara perlahan tapi pasti.

Sesal, karna terlalu bodoh mempercayakan sebuah hati kepada orang asing. Sedih, ketika apa yang aku harapkan tidak sejalan dengan apa yang aku terima. Takdir, mungkin itu satu alasan yang bisa membuatku berfikir bahwa ini adalah yang terbaik.

Proses hidup, itu yang aku tahu. Itu yang aku dapat dari Tuhan ku untuk membuatku menjadi dewasa. Sejauh apapun aku melangkah, sesakit apapun aku merasa, dan selelah apapun aku berjalan, Tuhan ku selalu ada disampingku. Itu yang aku tahu.

Jika hati ini adalah buatan tangan-Nya, aku terlalu yakin bahwa Ia tidak akan pernah menghancurkan apa yang telah Ia buat. Kalaupun harus Ia hancurkan, itu adalah proses untuk membuatnya menjadi sesuatu yang lebih indah dari sebelumnya. Begitupun dengan aku dan hatiku. Kupercayakan hidupku dalam tangan-Nya. Kupasrahkan masa depanku dalam rancangan-Nya.

Satu yang kupinta, jika dia memang untukku, Engkau akan membuatnya kembali padaku dan memproses hidupnya menjadi satu pribadi yang layak kujadikan sebagai kepala dalam sebuah rumah tangga yang abadi.

Kini, Kau izinkan dia kembali. Dalam pribadi yang berbeda, dengan pembawaan yang membuatku terpesona. Aku yakin ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari proses hidup menuju satu kebahagiaan yang telah lebih dulu Kau persiapkan untukku.

Terimakasih, untuk Kasih dan Karya-Mu. Untuk semua pengajaran dan proses yang Kau izinkan ada. Juga untuk setiap penyertaan yang selalu Kau berikan disepanjang hidupku. Love You GOD :*

Wednesday 4 June 2014

Doaku Untukmu

Tuhan, aku menyukainya. Ia hadir bagaikan mentari yang menyingkap embun dipagi hari. Hangat, dan jelas berbeda dengan bintang yang hanya memiliki keindahan.

Tuhan, aku memang ingin memilikinya. Menjadi bagian dari setiap senyuman yang tergambar diwajahnya. Menjadi cerita ketika kita menghabiskan waktu saat senja mulai menyapa diakhir aktivitasnya.

Tapii.. Aku tak ingin melangkah sendiri. Aku tak ingin lagi sakit itu menyapa hatiku. Aku terlalu takut untuk berbagi cinta antara Engkau dan dia. Aku tak pernah ingin kehilangan Cinta-Mu walau hanya sebentar saja. Aku terlalu rapuh jika harus tanpa-Mu.

Tuhan, jika memang Engkau berkenan atas dirinya. Aku hanya bisa memohon, terus Kau tambahkan hati yang lebih mencintai-Mu dibanding aku. Yang lebih memprioritaskan Engkau daripada aku. Dan lebih takut kepada-Mu, bukan kepada apa yang menjadi egoku.

Aku inginkan dia yang mencintai-Mu. Aku ingin memiliki dia yang takut akan Engkau. Dan aku, ingin mendampingi dia yang bersedia melayani-Mu hingga akhir hidupnya.

Cintaku tidak terhenti pada keindahan fisiknya. Sayangku tidak bertuan pada apa yang saat ini ia lakukan untukku. Namun Cinta dan Kasihku, ingin kupersembahkan untuknya, karna ia memanglah orang yang Kau pilihkan untukku.

Malam, Aku pun Cemburu

Malam, mengapa kau sajikan keindahan setelah ia pergi. Aku terlalu jatuh cinta padanya, pada apa yang ia miliki. Ketidakteraturannya, kesewenang-wenangannya, terlebih pada keindahannya. Jangan goda aku untuk berpaling padamu. Hati ini terlalu dalam jatuh cinta padanya.

Terkadang, aku cemburu padamu. Ketika kamu selalu disambut olehnya. Atau saat kamu berpapasan dengannya. Sementara aku, hanya dapat berdiam diri melihat kebersamaan kalian. Aku hanya dapat menikmati bersama cinta dalam hatiku. Aku hanya bisa meringis ketika ia lebih memilih pergi dan menyambutmu dengan bahagianya.

Malam, jangan biarkan Bintang membuatku berpaling dari Senja. Kurasa cinta ini memang tercipta untuknya. Untuk setiap jingga dan keindahan yang ia miliki. Walau kadang harus ku akui, kauu selalu membuatku cemburu karna begitu lekat dengan Senja.

Sunday 1 June 2014

Kenapa, Mengapa, dan Harus Bagaimana?

Apa ini, mengapa rasanya teramat sesak. Seakan udara di dunia ini kini tak lagi dapat kuhirup dengan bebas. Bukankah Ia selalu memberikan yang terbaik untuk kita? Bukankah Ia selalu menyediakan apa yang kita butuhkan? Mengapa rasanya seperti ini? Sesak yang ada, perih yang terasa,seakan menjadi satu isyarat untuk sebuah kata "Kehilangan". Mungkinkah waktu telah merengut bahagiaku, ataukah Ia memang sengaja membiarkanku terpuruk seperti saat ini. Untuk apa Ia sajikan Kebahagiaan jika pada akhirnya aku harus merasakan sesak dan penat yang teramat sakit seperti saat ini? Bukankah Ia pemilik semua hati? Lantas mengapa tak dapat Ia lakukan satu hal pun untuk membuatku bahagia? Dimanakah kebenaran yang selalu mereka katakan bahwa Ia teramat peduli atas hidupku? Dimana...??

========================================================================

Terkadang, rasa sakit adalah salah satu cara Tuhan untuk menunjukan kepada kita. Bahwa tidak ada Kasih yang Sempurna dan Abadi selain Kasih-Nya. Sesak dan perih yang kini kau alami, jangan menjadikanmu sebagai seorang pribadi yang menyangkal Kasih-Nya. Berfikirlah, bahwa itu adalah cara Tuhan mengajarkanmu agar kelak kamu akan bersikap lebih baik lagi sehingga tidak ada orang yang tersakiti karna sikapmu. Bukankah kamu sendiri sudah lebih dulu merasakan bagaimana rasa perih dan sesak itu menyelinap lalu memenuhi hatimu? Sakit luar biasa bukan? Itulah cara Tuhan mengajarmu untuk bersikap baik kepada orang lain. Tentang hati mereka, Tuhan memang memiliki wewenang untuk melakukan apapun. Tapi ingatkah kamu, bahwa apa yang Ia lakukan hanyalah semata-mata demi kebaikanmu. Jika Ia tau masa depan apa yang akan kamu alami bersamanya, untuk apa Ia masih membiarkanmu terperangkap lebih dalam lagi pada sebuah perasaan yang kelak akan membuatmu semakin tersiksa dan sedih? Bukankah lebih baik jika Ia pisahkan dengan cara-Nya saat ini agar kamu bahagia dikemudian hari? Janganlah berfikir egois terhadap Tuhan mu. Apa yang Ia lakukan adalah demi kebahagiaanmu. Tak sekalipun Ia rancang keburukan untuk masa depanmu. Tak sekalipun juga Ia akan membiarkanmu terjatuh dan terseret atas perasaan yang menyakitimu. Kamu adalah ciptaan yang berharga dimata-Nya. Sebuah Karya yang Istimewa. Jadi, tak ada seorangpun yang akan menghancurkan sebuah karya istimewanya, begitupun Tuhan mu menjagamu dari hal-hal yang dapat membuatmu menderita. Ketahuilah bahwa apa yang kini kau alami, itu adalah bagian dari sebuah proses untuk Kebahagiaan masa depanmu. Ia ingin kamu belajar tegar dari rasa sakit yang kini kau rasakan. Ia ingin kamu belajar kuat dari setiap masalah yang sudah lebih dulu Ia izinkan hadir. Ia ingin kamu belajar Ikhlas dari setiap harapan yang terbuang sia-sia. Ingatlah, tidak ada satu hal pun yang dapat terjadi di muka bumi ini tanpa seizin-Nya. Karna apa yang kini Ia lakukan untukmu, adalah bagian dari Kebahagiaanmu nanti..