Saturday 30 November 2013

Kulatih Hatiku

Setiap kata yang terlahir dari hatiku
Menjadi saksi atas cinta terpendam
Satu kasih yang tak terucap

Hanya bisa memandangnya
Hanya mampu mendengarnya
Hanya sanggup mendoakannya

Karya Tuhan yang sempurna
Berhasil membawaku terbang
Melampaui keindahan dalam bahagia

Kulatih senyum untuk bahagianya
Air mata hanya menjadi pelantara
Satu doa dalam keikhlasan hati

Walau perih, cobalah tersenyum
Walau menangis, tetaplah berdoa
Walau kehilangan, teruslah berharap

Satu keikhlasan hati yang terlatih,
Oleh air mata yang berakhir bahagia..

Friday 29 November 2013

Tanpa Mereka, Aku Mati

Seperti malam biasanya, aku menemani mereka bermain, tertawa bahkan sekali-kali aku nampak sedikit kesal atas akal yang mereka miliki. Tapi semua hanya sementara, kekesalanku berhasil mereka gantikan oleh kebahagiaan yang tak terhingga.

Malam itu nampaknya langit tengah berduka. Diteteskannyalah air mata yang bermula hanya tetesan kecil dan berubah menjadi aliran deras yang cukup menyejukkan bumi malam itu.

Aku dan mereka memutuskan untuk masuk kedalam kamar dan mencoba untuk memejamkan mata. Setelah meminum segelas susu, nampaknya mereka tak lantas merasa ngantuk. Banyak hal yang mereka lakukan, entah bermain, tertawa, bahkan hingga sedikit berebut sesuatu yang mungkin tak begitu berarti bagiku.

Entah mengapa, tetesan hujan malam ini sedikit menyentuh pintu hatiku. Lantunannya seakan menjadi irama yang mendayu dan menyesakkan dada. Ada perih disana. Entah perih atau luka, yang pasti aku merasa sendiri ditengah keramaian mereka.

Kutatatap wajah mereka dalam-dalam, bergantian. Kulihat senyuman diantara wajah mungilnya, bahagia.. seakan tak ada beban. Dan memang seharusnya seperti itu.

Tanpa sadar air mataku menetes. Sama seperti rintik hujan, tetes demi tetesnya kini menjelma bak anak sungai diwajahku. Lagi-lagi sesak itu bersarang disana. Dengan segera kupeluk mereka, dan mereka pun memelukku. Ada rasa yang tak biasa disana, seolah oksigen diruang itu tiba-tiba saja lenyap. Begitu sesak dan sangat membuatku sulit bernafas.

Apa yang terjadi, aku sendiri pun tak mengerti. Hanya saja rasa kesendirian itu mulai menyapa kembali. Seakan aku benar-benar sendiri, tanpa keluarga, tanpa teman, tanpa sahabat. Hanya mereka. Ya, hanya mereka yang kini memelukku dalam kepolosannya. Dalam pengertiannya bahwa semua akan selalu baik-baik saja.

Semakin erat aku memeluk mereka, maka semakin deras juga tetesan air mata diwajahku. Entah mengapa aku menangis begitu pilu. Seakan semua ini harus berakhir.

"Tuhan, Engkau boleh mengambil semuanya dariku. Teman, Senyumanku, atau mungkin Sahabat-sahabat terbaikku. Tapi aku mohon, jangan pernah ambil keluargaku, terutama mereka."

Entah apa yang akan terjadi jika mereka tiada. Senyumanku, yang bersumber dari mereka. Kebahagiaan batinku, yang berpusat pada mereka. Ah, tak pernah kubayangkan dan takan pernah kuinginkan sesuatu terjadi pada mereka.

Merekalah nafasku, merekalah hidupku. Tanpa mereka, aku hanyalah seonggok daging tak berjiwa. Yang hanya bisa menatap semua dengan kekosongan dalam kehampaan yang ada. Tanpa mereka, tak ada artinyalah setiap nafas yang kuhirup dan kuhembuskan. Tanpa mereka, aku mati.

Tanpa sadar mereka memelukku lebih erat. Bahkan sangat erat, menciumku dan berkata "Maafin aku ya, kalo aku nakal".

Tanpa bisa kubendung, air mata itu meluncur bebas diwajahku. Tapi aku tau, dihadapan mereka aku harus selalu tersenyum. Karna air mata, hanya menjadi bagianku. Dan Bahagia, menjadi milik mereka. Selalu.. :)

Thursday 28 November 2013

K.A.M.U Hanya Cahaya Kecil

Aku memilih kata terindah dalam setia puisi yang terangkai
Bait demi bait yang tercipta, menjadi indah karna pesonamu
Bukan sekedar huruf, melainkan lantunan nada cinta yang dinyanyikan semesta

Kamu adalah Bahagia yang tercipta diantara Duka yang menyapa
Kamu seperti Pelangi yang hadir saat badai hidup mulai bisa kulalui
Kamu ialah alasan aku Bahagia dan juga alasan aku Berduka

Betapa aku bersyukur kepada Tuhan,
atas kesempatan-Nya bertemu denganmu..

Kamu memang bukanlah Matahari yang dapat menyinari sebagian Bumi
Kamu juga bukan Bintang yang sanggup menyajikan beribu keindahan pada malam
Kamu juga bukan Lampu pijar yang bisa menerangi seluruh ruang yang ada

Tapi Kamu..
Hanya sebuah cahaya kecil didalam hatiku yang tak pernah padam
Kecil, namun sanggup mengusir setiap kegelapan yang mungkin menyapa hidupku..

Pic By: Fiary Ph

Tuesday 26 November 2013

Berakhir Sudah

Perasaan ini, yang kau beri untukku
Kini berbuah manis menjadi cinta
Tumbuh dalam kasih sayangmu

Inikah jalanku
Melabuhkan jiwa pada satu hati
Yang terakhir dalam kisah hidupku

Berakhir sudah pencarian cintaku
Berakhir pada satu hati
Biarlah kau hias hariku oleh senyuman
Kuberharap s'lalu bersamamu

Berakhir sudah penantian panjangku
Berakhir pada satu bahagia denganmu
Biarkan cinta tumbuh disana
Kuberharap kaulah yang terakhir dalam hidupku

Inspirasi by: @Andivox and @ridgekevin #BerakhirSudah