Sunday 13 April 2014

Diary for GOD

Ada kerinduan disana. Ada kesesakan menyelinap diantaranya. Satu masa dimana aku harus berjuang melawan kecewaku. Entah pantas atau tidak, entah layak atau tak tahu diri. Rasanya cukup perih. Bahkan mungkin sakit dan terlalu hebat. Kecewa itu semakin melebar, seakan ia hendak mengisi semua ruang yang ada. Aku kehilangan-Mu. Aku kehilangan Kasih-Mu. Aku merasa sangat jauh dari-Mu. Rasa yang sangat tak menyenangkan. Rasa yang seakan mendikteku untuk berfikir bahwa aku sudah tak layak lagi mendekati-Mu.

Tuhan, aku tau Kau bukanlah Allah yang tega membiarkanku sendiri. Kau bukan Allah yang hanya berpangku tangan melihat kesesakanku. Kau Allah yang penuh Kasih. Kau Allah yang selalu memelukku disaat kecewa sanggup menguasai hatiku.

Tapi kini, dimana Kau berada? Aku seakan kehilangan sosok-Mu. Aku seperti tak bisa lagi merasakan Kasih yang selama ini selalu menyertaiku. Mungkinkah Kau muak dengan setiap kesalahanku. Ataukah Kau mulai bosan dengan permintaan maafku untuk setiap kesalahan yang sama.

Tuhan, masih adakah sedikit Kasih-Mu untukku? Masih tersisakah belas kasihan-Mu untuk sisa perjalanan hidup yang harus kulalui?

Kumohon, izinkanlah aku sekali lagi menerima Kasih-Mu. Mengalami kembali pembaharuan dari sentuhan belas kasihan yang Kau berikan untukku.

Tuhan, sesungguhnya kuingin selalu menyenangkan-Mu. Aku selalu bermimpi dapat membuat-Mu tersenyum saat memandang kearahku. Aku memiliki sebuah cita-cita, dimana nanti Kau bangga atas apa yang bisa kupersembahkan untuk-Mu. Namun aku hanya manusia lemah. Yang terkadang dipenuhi emosi. Yang selalu kalah oleh ego atas kesenangan diri sendiri. Tak jarang aku berkompromi dengan dosa. Bukan sebuah rahasia, jika aku selalu melakukan kesalahan dan menyakiti hati-Mu. Aku begitu buruk dihadapan-Mu. Aku begitu jahat karna selalu menyakiti-Mu. Masih layakkah aku untuk bisa menikmati Kasih-Mu?

Mungkin aku adalah manusia tak tahu diri. Pergi begitu saja, setelah berkat Kau limpahkan dalam hidupku. Lalu tanpa sadar diri, aku melakukan banyak hal sesuka hatiku. Semua hal yang mungkin selalu membuat luka dihati-Mu. Dan kini, aku kembali memohon maaf serta ampunan-Mu. Layakkah aku menerima maaf dari-Mu?

Beri aku satu kesempatan lagi. Sebuah masa dimana aku benar-benar lahir baru. Bukan tentang jasmaniku. Melainkan hati dan jiwaku yang sangat ingin kupersembahkan untuk-Mu.

Jangan pernah tinggalkan aku. Terus tuntun dan bimbinglah aku. Karna aku lemah, dan sering kali terjatuh. Namun janganlah Kau berada jauh dariku. Peluk dan topanglah aku ketika aku terjatuh. Karna kutahu, hanya Kau yang benar-benar peduli dan juga begitu mengasihiku.

Jauh didalam lubuk hatiku, ingin rasanya kuucapkan sebuah kalimat untukmu. "I Love You GOD"

Thursday 10 April 2014

Inilah Aku

Tuhan, perasaan apa ini. Seketika muncul dan menyeruak kepermukaan. Sementara aku hanya mampu berdiam diri dalam keheningan. Mungkinkah ini cinta, atau sebuah kerinduan. Dimana air mata seketika menetes tanpa harus kuberi aba-aba. Rasanya sakit. Terlalu perih, Tuhan. Disaat aku mencoba melihat perjalanan hidupku. Ketika kuamati setiap peristiwa yang telah kulalui. Semua berakhir indah, walau diawal akulah yang mengundang kesedihan hadir disana.

Tuhan, sesaknya dada ini ketika aku mengerti, bahwa terlalu banyak waktu yang kulewati hanya untuk menyakiti hati-Mu. Perlahan tapi pasti, aku tau ada luka disana. Entah sedalam dan selebar apa luka yang kuciptakan. Yang aku tau, aku terlalu bodoh dan naif. Sementara yang terbaiklah yang Kau sediakan bagiku.

Tuhan, aku malu jika harus kembali datang kepada-Mu. Aku terlalu hina jika aku masih memohon sesuatu yang lebih dihadapan-Mu. Masihkah layak untukku datang dan bersujud dikaki-Mu. Sementara kerinduanku saat ini hanyalah dapat menyenangkan hati-Mu.

Ampunilah setiap senyumanku yang tercipta diatas kesalahanku. Ampunilah semua kebahagiaanku yang terletak diantara dosa dan kesalahan yang kubuat. Inilah aku, manusia penuh dosa. Inilah aku, manusia hina yang mengharapkan sebuah pengampunan. Inilah aku, seorang manusia yang ingin bertobat dan kemudian hidup didalam rancangan-Mu.

Tuesday 8 April 2014

Salah Siapa?

Hidup, bukan tentang darimana kamu berasal, siapa yang melahirkanmu, atau bagaimana keadaan ekonomimu. Tapi tentang, sejauh mana kamu mensyukuri setiap Kasih dan juga Berkat Tuhan didalam hidupmu.

Hidup kita, kebahagiaan kita, kenyamanan kita, bukan semata-mata karna hasil jerih payahmu saja. Melainkan semua itu adalah karna Anugerah Tuhan yang begitu besar atas hidupmu.

Saat kita dilahirkan, Tuhan sudah memberikan rencana yang indah atas hidupmu. Layaknya seorang ayah yang ingin selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya, begitupun Tuhan mu memperlakukanmu. Begitu berharganya kamu dimata-Nya.

Namun kita, layaknya seorang anak yang nakal. Yang selalu berontak atas setiap rancangan demi rancangan yang telah diberikan-Nya. Kita menganggap setiap rancangan-Nya adalah kekangan. Dan tak jarang kita lebih memilih berontak dibandingkan mengikuti alur yang sudah ditetapkan-Nya demi kebahagiaanmu. Ketika kita berontak dan berada diluar rancangan-Nya, kita terjatuh. Kita sakit, kita kecewa, dan kita selalu menyalahkan Tuhan. Mempertanyakan dimana Kasih-Nya, berteriak didalam doa dan berkata "Tuhan jahat". Sebenarnya bukan Tuhan yang jahat, tapi jiwamu yang berontak dan memutuskan untuk lari dari rancangan baik yang sudah dibuat-Nya.

Tak ada kata terlambat untuk bertobat. Jika kamu pernah mengalami ini, maka datanglah kepada Tuhan mu. Memohon ampunlah kepada-Nya. Dan mintalah, agar Ia selalu memberimu kekuatan untuk dapat terus hidup didalam rancangan-Nya. Karna Ia adalah Maha Pengampun juga Pemaaf. Dan Ia sangat mengasihimu.

Rancangan Tuhan mungkin bukanlah yang tercepat. Atau yang mudah dilalui. Tapi percayalah, Rancangan-Nya adalah rancangan Damai Sejahtera yang mengantarkanmu pada sebuah ruangan yang penuh dengan Kebahagiaan.

Saturday 5 April 2014

Masih Takut Dibilang Jomblo/Single?

Sampai saat ini aku ga ngerti, kenapa masih banyak orang yang takut sama julukan "Jomblo/Single". Apa yang harus ditakuti sih? Status itu ga bikin kamu hina, bukan? Terus kenapa banyak banget orang yang ngehindari sebutan itu?

Hanya sebatas pemikiran aku aja,

1. Bahwa mereka yang menghindari status tersebut hanyalah orang yang semata-mata menjaga harga diri mereka dihadapan teman2 atau lingkungan ya.

2. Gengsi adalah salah satu alasan kenapa seseorang ga mau disebut "Jomblo/Single"

3. Pemikiran bahwa "Jomblo/Single" adalah kumpulan orang2 yang ga laku.

Secara garis besar mungkin seperti itu, tapi kalo aku pribadi sih lebih baik berteman dengan status "Jomblo/Single" dan bermusuhan dengan rasa "Sakit/Patah Hati".

Menjadi "Jomblo/Single" itu adalah keputusan. Bukan akibat karna tidak laku. Ingat, "Kualitas Diri" jauh lebih penting dibandingkan "Status sebuah Hubungan".

Sambil menunggu orang yang tepat, yang bisa dipercaya untuk menjaga hati, tidak ada salahnya kita pun berbenah diri. Semakin membekali diri dengan sikap dan pemikiran yang lebih matang.

Hingga akhirnya ketika nanti kita bertemu dengan orang yang tepat, kita dapat dengan bangga berkata bahwa "Saya Layak untuk Dipilih karna Kualitas Diri saya, bukan hanya karna Cover dari penampilan Fisik saja".

Tuesday 1 April 2014

Surat Cintaku

Saat perasaanku terasa sakit
Kau ada membalut luka hatiku

Ketika air mataku deras menetes
Kau hadir menghapusnya dengan lembut

Dan waktu aku merasa lelah
Kau datang untuk menopangku

Tak Kau hiraukan luka hati yang kubuat
Tak Kau ingat lagi sakit yang kuciptakan
Kau berikan Kasih yang luar biasa

Hingga akupun tersadar
Tak ada yang sepertimu
Tak ada yang sanggup menggantikanmu

Kau beri aku kesempatan baru
Kau izinkanku berada dekat denganmu
Kau perlakukanku dengan sangat istimewa

Betapa beruntungnya aku
Betapa berharganya aku dimatamu
Betapa menyenangkannya berada disisimu

Takan kusia-siakan kesempatan ini
Takan ku biarkan berlalu percuma

Akan kujaga hatimu lebih lagi
Akan kubahagiakan engkau semampuku

Hingga lelah jiwaku
Hingga habis nafasku
Cintaku akan tetap utuh untukmu
Yesus Tuhanku..

Tetaplah Bersamaku

Janjimu seindah pelangi
Pertolonganmu secerah mentari
Kasih setiamu kekal abadi

Saat ku tak mengerti rencanamu
Saat ku ragu atas rancanganmu
Kau rangkul dan teguhkanku

Tak Kau hidangkan amarahmu
Tak Kau sajikan pembahasan kesalahanku

Kau anggap ku berharga
Kau buatku merasa bahagia
Kau izinkanku rasakan kembali kasihmu

Kini kulahir baru
Kini ku hidup dijalanmu
Bersaksi atas penyertaan kasihmu

Jangan pernah tinggalkanku
Jangan pernah lelah mengajarku
Jangan pernah berhenti mengasihiku

Karna kuhidup untukmu Yesusku
Sekarang dan sampai selamanya